Model Numerik Untuk Penentuan Luas Lahan Gambut Berserat Yang Harus Distabilisasi Agar Pengaruh Filtrasi Air Dari Lingkungan Sekitar Terhadap Perubahan Perilaku Gambut Yang Distabilisasi Minimu
- Dr. FAISAL ESTU YULIANTO, S.T, M.T. 2014 TEKNIK SIPIL Rp. 125,000,000,-
Deskripsi: Tanah gambut merupakan tanah dengan kandungan organik tinggi (?75%) yang memiliki kemampuan mendukung beban rendah dan pemampatan yang sangat besar bila dibebani. Oleh sebab itu telah dikembangkan metode untuk memperbaikinya yaitu metode mekanis dan metode stabilisasi. Hanya saja metode mekanis tidak semurah metode stabilisasi karena bahan yang dipakai adalah kayu dan pasir yang apabila diperlukan dalam jumlah yang besar akan merusak lingkungan. Untuk metode stabilisasi, bahan stabilisasi (admixture) yang umum dipakai adalah semen, fly ash, abu sekam padi, dan kapur; hasil reaksi antara admixture dengan tanah gambut adalah terbentuknya kristal Calsium Silica Hydrates (CaSiO3) yang berfungsi membungkus serat gambut dan mengisi pori tanah gambut. Proses ini sangat dipengaruhi oleh keberadaan air didalam pori tanah; dengan demikian, filtrasi air dari lingkungan sekitar tanah gambut yang distabilisi juga berpengaruh terhadap proses pembentukan kristal. Hanya saja, hal ini belum pernah diperhitungkan dalam studi atau model skala laboratorium yang telah dilakukan. Oleh sebab itu sangat perlu diketahui bagaimana cara menentukan luas lahan gambut berserat yang harus distabilisasi dengan bahan admixture agar pengaruh filtrasi air dari lingkungan sekitar terhadap perubahan perilaku gambut yang distabilisasi paling minimum. Pada penelitian ini, admixture yang digunakan adalah campuran 30% lime + 70% fly ash; prosentase admixture untuk stabilisasi adalah 10% dan 15% dari berat volume tanah gambut initial. Pemodelan fisik di laboratorium dilakukan dengan mengimitasi kondisi dilapangan dimana area yang distabilisasi yaitu 30 cm dan 50 cm. Pada samping kanan dan kiri terdapat filtrasi air dari tanah gambut initial yang kondisinya dipertahankan tetap sama selama usia peram. Pengujian sifat fisik dan teknis dilakukan berdasarkan ASTM dan Peat Testing Manual untuk beberapa titik pengujian yang telah ditentukan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tanah gambut yang distablisasi dengan 10% dan 15% admixture memberikan sifat fisik dan teknis yang lebih baik dibandingkan kondisi awalnya. Parameter tanah gambut yang distabilisasi dengan 15% admixture menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan tanah gambut yang distabilisasi dengan 10% admixture. Lebar area stabilisasi sangat mempengaruhi parameter tanah gambut yang distabilisasi. Semakin jauh titik pengujian dari bagian tepi tanah gambut initial maka pembentukan gel CaSiO3 semakin baik karena pengaruh filtrasi air yang minimal. Dari data laboratorium diketahui bahwa parameter tanah gambut yang distabilisasi dengan area stabilisasi 50 cm menunjukkan sifat yang lebih baik dibandingkan area stabilisasi 30 cm untuk kedua jenis admixture
Keyword: Gambut, filtrasi air, numerik
File: Klik Untuk Donwload