Detil Berita

Inovasi Teknologi IoT Tingkatkan Efektivitas Budidaya Udang Vaname Di Sumenep

  • SHOLEH RACHMATULLAH, M.Kom.  11 Jan 2025  Dibaca 31 kali

Sumenep, Jawa Timur – Dalam upaya meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan budidaya udang vaname, Universitas Madura meluncurkan sebuah inovasi berbasis teknologi Internet of Things (IoT). Tim pengabdian masyarakat universitas ini memperkenalkan aplikasi "SiVaname" yang dikombinasikan dengan perangkat monitoring suhu air berbasis IoT untuk membantu kelompok petani udang di Dusun Karang Mimba, Desa Grujugan, Kecamatan Gapura.

Solusi untuk Permasalahan Petani

Budidaya udang vaname selama ini menghadapi tantangan besar, terutama dalam menjaga kualitas air tambak. Salah satu masalah utama adalah pemantauan suhu air yang masih dilakukan secara manual. "Metode manual sering kali tidak akurat dan memakan waktu, sehingga menyulitkan pembudidaya untuk mengambil keputusan yang cepat," ujar Sholeh Rachmatullah, salah satu anggota tim pengabdian.

Kelompok tani "Jaring Emas", mitra dalam proyek ini, mengelola sekitar 20 tambak. Sebelumnya, mereka mencatat suhu air dan dosis pakan secara manual, yang sering kali mengakibatkan keterlambatan dalam respons terhadap perubahan kualitas air. Kondisi ini menjadi pemicu tingginya risiko kematian udang.

Melalui aplikasi SiVaname, para petani kini dapat memantau suhu air tambak secara real-time menggunakan perangkat IoT. "Inovasi ini memungkinkan kami untuk segera mengetahui jika suhu air berada dalam rentang yang berbahaya, sehingga tindakan pencegahan dapat dilakukan lebih cepat," kata salah satu anggota kelompok tani.

Teknologi di Balik Aplikasi SiVaname

Aplikasi SiVaname dirancang menggunakan pendekatan Systems Development Life Cycle (SDLC) model waterfall. Prototipe aplikasi ini dilengkapi sensor suhu DS18B20 waterproof yang terhubung ke Node MCU ESP32 untuk mengelola dan mengirim data ke server. Informasi ini kemudian dapat diakses melalui aplikasi web, sehingga pengguna bisa mendapatkan data terkini tentang suhu air di tambak mereka.

"Sensor ini dipasang pada kedalaman 20-30 cm di dalam air tambak untuk memastikan akurasi pengukuran," jelas Sholeh. Selain itu, perangkat ini juga dilengkapi dengan layar LCD yang menampilkan kondisi suhu secara langsung, memudahkan teknisi dan petugas tambak dalam mengambil tindakan.

Proses Implementasi

Pelaksanaan program ini melibatkan mahasiswa Prodi Informatika Universitas Madura, yang mendapatkan pengalaman belajar langsung di lapangan. Tahapan dimulai dengan sosialisasi kepada mitra petani tentang manfaat teknologi IoT dalam budidaya udang. Setelah itu, tim melakukan pemasangan perangkat IoT di tambak udang vaname serta memberikan pelatihan kepada teknisi dan petugas tambak.

"Proyek ini tidak hanya mendigitalisasi pencatatan suhu air tambak, tetapi juga memberikan rekomendasi tindakan seperti penyesuaian dosis pakan dan perbaikan kualitas air," tambah Sholeh.

Manfaat dan Dampak

Penggunaan SiVaname terbukti memberikan banyak manfaat. Selain membantu petani dalam pemantauan suhu air secara real-time, aplikasi ini juga mendukung efisiensi manajemen pakan. Salah satu indikator keberhasilan program ini adalah penurunan nilai Feed Conversion Ratio (FCR), yang menunjukkan peningkatan efisiensi pemberian pakan terhadap pertumbuhan udang.

Sebelum menggunakan sistem kontrol suhu, tingkat kematian udang di tambak mencapai 40%. Dengan sistem ini, angka kematian berhasil ditekan menjadi 10%. Penurunan angka kematian tersebut berdampak langsung pada peningkatan keuntungan. Misalnya, dalam satu siklus tebar sebanyak 150 ribu udang, sebelumnya sekitar 40% atau 60 ribu ekor mati. Dengan ukuran 100 ekor per kilogram, ini setara dengan kehilangan produksi sebesar 600 kg.

Namun, setelah penerapan kontrol suhu, angka kematian menurun menjadi 10% atau sekitar 15 ribu ekor, sehingga kehilangan produksi hanya 150 kg. Penurunan kematian ini berarti tambahan produksi sebesar 450 kg (dari sebelumnya 600 kg menjadi hanya 150 kg kehilangan). Dengan asumsi harga jual udang Rp50 ribu per kilogram, penggunaan sistem kontrol suhu memberikan tambahan pendapatan sebesar Rp22,5 juta per siklus.

Pemahaman Mitra: Pengukuran suhu air tambak yang sebelumnya dilakukan secara tradisional kini telah berubah menjadi otomatis dan real-time. Dengan ini, para petambak dapat lebih mudah mengidentifikasi kondisi suhu air tambak secara akurat dan segera melakukan langkah penanganan jika diperlukan.

Keterampilan Mitra: Melalui pelatihan yang diberikan, para petambak udang kini mampu mengoperasikan teknologi SiVaname berbasis IoT. Mereka dapat memanfaatkan teknologi ini untuk memantau suhu air tambak secara real-time, sehingga lebih mudah menentukan tindakan awal yang tepat untuk menjaga kualitas air.

"Manfaat ekonomi dan teknis ini sangat signifikan, khususnya bagi kelompok petani tambak seperti Jaring Emas. Teknologi ini memungkinkan mereka meningkatkan efisiensi sekaligus memperbesar keuntungan secara berkelanjutan," jelas Sholeh.

Tantangan dan Pengembangan ke Depan

Meskipun berhasil, aplikasi SiVaname masih memiliki ruang untuk pengembangan. Saat ini, sistem hanya menggunakan satu jenis sensor, yaitu sensor suhu. Ke depannya, aplikasi ini diharapkan dapat dilengkapi dengan sensor tambahan seperti sensor pH, kedalaman air, dan kandungan garam untuk mendukung konsep smart aquatic farming yang lebih komprehensif.

"Tujuan utama kami adalah menciptakan sistem yang tidak hanya efisien tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan," ungkap Sholeh. Dengan pengembangan ini, diharapkan teknologi ini dapat diterapkan di lebih banyak tambak di seluruh Indonesia.

Harapan untuk Masa Depan

Pengabdian masyarakat yang dilakukan Universitas Madura ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan masyarakat untuk menciptakan inovasi yang bermanfaat. Dengan teknologi IoT, para petani udang tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas tetapi juga mengurangi risiko kerugian, menjadikan budidaya udang vaname lebih berkelanjutan.

"Ini adalah langkah awal untuk membawa sektor perikanan Indonesia ke era digital," tutup Sholeh. (Adm/Tim Redaksi)